Terlalu banyak kejadian yang terjadi dalam satu tahun, satu bulan, satu minggu, atau bahkan satu hari. Kejadian-kejadian itu layaknya sebuah roller coaster di taman hiburan. Kadang naik, kadang turun, bisa juga berhenti sesaat. Terlalu banyak momen yang kita lewati tiap harinya, tapi lupa untuk berterima kasih pada Tuhan. Hidup itu layaknya menaiki kereta. Masing-masing orang punya tujuan berbeda. Gerbongnya pun tak sama.
Hidup itu bukan tentang siapa cepat ia dapat, tetapi lebih pada pengalaman yang membuat kita bertumbuh. Rasa sakit, kecewa, sedih, bahagia, marah, semua rasa itu membantu kita untuk tetap tumbuh sampai pada titik ini. Jangan lupa berterima kasih pada diri sendiri, sebab diri kitalah yang membantu kita menjalani proses kehidupan.
Sudahkah kita berterima kasih? Berterima kasihlah pada masa yang pahit, sebab itu mengajarkan kita bagaimana cara bertumbuh. Juga, berterima kasihlah pada masa yang manis, sebab itu membantu kita untuk bertahan menghadapi lelahnya dunia.
Berterima kasihlah pada Tuhan yang selalu menemani kita dengan setia. Berterima kasihlah pada orang tua kita yang selalu mendukung kita tanpa meragukan kita. Berterima kasihlah pada setiap orang yang kita temui di kehidupan, sebab mereka mempunyai peran yang besar bagi cerita hidup kita.
Berterima kasihlah pada hal-hal kecil di sekitar kita, karena tanpa kita sadari, bisa jadi hal itu yang membantu kita untuk terus menjalani hidup. Jangan lupa, berterima kasihlah pada diri kita. Karena diri kitalah yang membawa kita dalam tiap perjalanan hidup kita.