🪷 Hemmm….Kata “Sukses” dan “Bahagia”, dua kata yang konotatifnya mengarah pada sesuatu yang menyenangkan, diidam-idamkan, dan setiap orang ingin meraihnya. Yah, setiap orang ingin sukses dan bahagia. Pertanyaannya, kalau kita dihadapkan pada pilihan untuk memilih sukses atau bahagia, mana yang akan dipilih? Tentu jawaban akan rumit.
🪷 Nah, sebenarnya, bukan jawabannya yang rumit, tapi pertanyaannya itu memang keliru. Tidak ada hubungan yang langsung antara sukses dan bahagia, kok bisa?
🪷 Taruhlah sukses itu berarti pada saat tujuan, keinginan dan mimpi-mimpi kita tercapai. Lalu, bagaimana dengan bahagia? Misalnya ada yang memiliki cita-cita punya rumah sendiri. Orang itu terus menerus berusaha untuk mewujudkannya. Tetapi rupanya jalan memang masih panjang. Banyak halangan dan rintangan untuk mencapai mimpinya itu. Orang itu mungkin saat ini masih mengontrak rumah petakan dengan membayar sewa pertahun atau perbulan. Pertanyaannya, apakah lantas orang itu tidak bahagia?
🪷 Lantas, apa yang membedakan antara sukses dan bahagia? Satu hal yang paling membedakan adalah soal menunggu. Kalau ingin sukses barangkali butuh proses, agar mimpinya terwujud mungkin memerlukan waktu yang tidak sedikit, berbulan bulan bahkan bertahun-tahun apa yang kita inginkan itu bakalan terwujud.
🪷 Tapi, bahagia tidak perlu menunggu. Semua itu hanya soal pikiran. Tentang bagaimana kita mesti menyikapi hidup ini. Sebuah kebahagiaan datangnya tidak dari luar. Tetapi justru bisa kita hadirkan sendiri dalam diri kita, dalam hati kita. Walaupun saat ini kita barangkali masih hidup sederhana, belum begitu berkecukupan, tetapi ketika masih bisa bersyukur tentang keadaan, sejauh itulah kebahagiaan itu bisa kita hadirkan.