Pelihara Sikap Optimis

Pelihara Sikap Optimis

Tidak percaya diri, demotivasi, dan malas merupakan karakter umum sifat pesimis dalam diri manusia. Tak bisa dimungkiri bahwa memang ketika tertimpa ujian, musibah, dan cobaan, acap kali seseorang merasa kecewa sehingga putus asa.

Namun, hati-hati. Jangan terbuai dengan sikap pesimis yang masuk dalam kategori sifat negatif manusia. Pasalnya, banyak pakar yang mengatakan, kehadiran suasana hati yang terus bersedih secara konstan bisa menimbulkan masalah pada kesehatan. Sebenarnya, mengapa manusia lebih mudah berpikir negatif? Menurut Emma Seppala, Ph.D., Science Director di Stanford University’s Centre, divisi Compassion and Altruism Research and Education, pada dasarnya manusia merupakan mahkluk yang lemah dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar.

Alhasil, ketika sekelilingnya memiliki kondisi negatif, maka manusia bisa terbawa arus kurang baik tersebut. “Pengalaman hidup dan dukungan moral menjadi penentu apakah sifat negatif pada diri seseorang mudah aktif atau tidak. Jadi, apabila seseorang memiliki support system yang positif, maka kecenderungannya saat tertimpa musibah, dia tidak lama larut dalam kesedihan dan sebagainya.

Dia menambahkan, persepektif manusia terhadap sebuah isu mudah sekali bias karena sifat-sifat mudah dipengaruhi. Lalu, dia pun menyarankan, kala mengalami sebuah kekecewaan atau masalah, maka lebih baik mencari dukungan dari orang-orang yang kita tahu tidak akan membuat diri kita menjadi lebih negatif. “Cari dukungan yang tepat. Kita juga bisa menyendiri untuk intropeksi dan menjernihkan pikiran.

Kita lebih kuat dari sebuah kondisi yang tidak menguntungkan diri kita. Jangan lupa bersyukur dan selalu menanamkan sikap positif dalam diri kita.